Jumat, 26 September 2014

Jurnalistik


Soft News
SBY Lebih Percaya Gunakan "Soft Power" untuk Hadapi ISIS
Selasa, 23 September 2014 | 06:22 WIB
 

 WEST POINT, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, langkah militer tak selalu menjadi solusi dalam penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia. Ia mengungkapkan, lebih percaya pada pendekatan soft power, penyelesaian yang komprehensif yang membutuhkan seperangkat solusi politik dan lainnya. Hal itu juga berlaku dalam menghadapi gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Dalam menghadapi tantangan gerakan Islamic State on Iraq and Syria (ISIS) dan tindakan terorisme di berbagai belahan dunia, saya percaya yang dibutuhkan adalah menerapkan soft power atau smart power," kata Presiden SBY, dalam pidatonya di hadapan seribuan kadet Akademi Militer West Point, Orange Country, Amerika Serikat, Senin (22/9/2014) siang waktu setempat.

SBY mengatakan, terkait ISIS, setelah mengalahkannya secara militer, diperlukan langkah-langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak melakukan tindakan serupa.

“Ini bukan tugas militer tetapi tugas politisi, diplomat, tokoh agama, dan masyarakat sipil,” jelas SBY.

Untuk mengakhiri perang, kata Presiden, jauh lebih sulit daripada saat memulainya. Menurut dia, di sini peran politik dan diplomasi sangat diperlukan, berdasarkan komitmen yang kuat oleh para pemimpin politik dunia untuk membuat pilihan politik dan diplomatik dalam mengejar kepentingan nasional mereka.

Presiden kemudian mencontohkan penyelesaian konflik bersenjata di Aceh pada masa pemerintahannya. Selain itu, dengan kemauan politik yang kuat, kata dia, Indonesia hanya butuh waktu 2-3 tahun untuk mencapai rekonsiliasi damai dengan Timor-Leste setelah 25 tahun konflik.

Pendekatan lunak melalui diplomasi dan negosiasi juga ditempuh Indonesia dalam menyepakati masalah perbatasan dengan beberapa negara tetangga.

"Kita tahu betul bahwa masalah perbatasan bisa dengan mudah berubah menjadi konflik militer terbuka,” kata Presiden.

Akan tetapi, Presiden menekankan, dalam beberapa situasi cara-cara damai tidak bisa selalu digunakan untuk mengakhiri konflik. Untuk itu, kata dia, militer juga harus selalu siap melakukan tugas mereka dalam membela kepentingan nasional.

“Setelah semua yang telah kita lewati, kita belajar bahwa perang adalah kelanjutan dari politik dengan cara lain," ujar Presiden.

Pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia, lanjut SBY, menunjukkan bahwa politisi boleh datang dan pergi.

"Tetapi jika hubungan antara militer dan hubungan antara pelaku usaha dan ekonomi kuat, maka para politisi akan berpikir dua kali sebelum menyatakan perang. Karena perang apa pun pada akhirnya akan memengaruhi kehidupan seluruh masyarakat,” katanya.

Fakta

FPI Tolak Ahok, Jokowi Pasang Badan
Rabu, 24 September 2014 15:00 wib | Angkasa Yudhistira - Okezone
TOPIK PILIHAN

    FPI Tolak Ahok, Jokowi Pasang Badan (Foto: Antara) JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa naiknya Basuki T Purnama (Ahok) untuk menggantikan posisinya sudah sesuai dengan konstitusi

"Yang perlu diingat, dalam konstitusi kita mengatakan bahwa wagub akan jadi gubernur kalau gubernurnya mundur atau yang lain-lainnya," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (24/9/2024).

Hal itu dikatakannya terkait penolakan Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI.

Menyangkut unjuk rasa itu sendiri, mantan Wali Kota Surakarta tersebut menilai apa yang dilakukan FPI merupakan haknya sebagai ormas.

"Ya enggak apa-apa wong demo saja kok," kata Jokowi.

Terkait isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang dibawa FPI dalam melakukan aksi penolakannya, Jokowi tak mau mempersoalkan hal itu. Ia hanya kembali menegaskan bahwa naiknya Ahok sesuai dengan konstitusi.

Ia pun menyatakan bahwa dirinya tak mempunyai saran apapun pada FPI ihwal yang sudah mereka lakukan.

"Saya kira konstitusi kita tidak katakan itu (SARA). Siapa pun bisa jadi bupati, wali kota, gubernur, jadi presiden, apapun bisa," pungkasnya.


Opini

"Tips jamaah haji tidak kesasar di Makkah"

Kamis, 4 September 2014 18:56 WIB | 11.160 Views

Tips jamaah haji tidak kesasar di Makkah

Masjidil Haram, Makkah, mulai dipadati oleh jamaah dari berbagai dunia pada Kamis subuh (4/9). Jumlah kuota jamaah haji Indonesia tahun 2014 sebanyak sekitar 168.800 jamaah haji yang terdiri dari 155.200 jamaah haji reguler dan 13.600 jamaah haji khusus

 

Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji yang akan melaksanakan rukum Islam kelima di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi, pada 2014 diperkirakan akan lebih besar dibanding sebelumnya karena akan bertepatan dengan peristiwa haji akbar.

Banyak penduduk Arab Saudi yang biasa tidak berhaji pada haji biasa akan melaksanakan ibadah tersebut sehingga diperkirakan tingkat kepadatan jamaah akan bertambah.

Bagi jamaah Indonesia tentu hal ini perlu diperhatikan, terutama agar tidak kesasar saat berada di Masjidil Haram dan juga saat kembali ke penginapan.

Apalagi banyak jamaah Indonesia berusia tua, berpendidikan rendah dan belum pernah melakukan perjalanan jauh. Saat ini pun, di Madinah, dilaporkan banyak jamaah Indonesia yang kesasar saat melakukan ibadah di Masjid Nabawi karena banyaknya pintu masuk.

Saat ini gelombang pertama jamaah haji Indonesia masih berada di Madinah dan baru akan masuk ke Makkah pada 9 September. Sementara itu gelombang kedua akan langsung masuk ke Makkah mulai tanggal 15 September.

Kepada Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah, Endang Jumala, di Makkah, Kamis, memberikan beberapa tips kepada jamaah haji Indonesia agar tidak kesasar saat berada di Makkah.

Pertama, bawalah selalu identitas hotel. Endang mengatakan, pihaknya telah meminta hotel membuat kartu yang memuat nama hotel, alamat, dan kontak person. Kartu ini bisa digunakan jika jamaah ingin menggunakan taksi saat ingin pulang ke penginapan.

Kedua, perhatikan stiker bus yang membawa jamaah dari penginapan ke Masjidil Haram. Pemerintah menyediakan bus yang beroperasi selama 24 jam untuk mengantarkan jamaah yang diberi nama Bus Sholawat. Ada 12 rute bus yang dilalui dan bus di setiap rute mempunyai stiker dengan warna dan nomor tertentu.

Ketiga, saat akan memasuki Masjidil Haram maka perhatikan nomor pintu masuk, sehingga nantinya jika pulang melalui pintu masuk yang sama.

Salah satu tips yang juga bisa digunakan adalah dengan memfoto lokasi mulai tempat jamaah diturunkan sampai dengan pintu masuk di Masjidil Haram. Foto tersebut bisa mengingatkan jamaah jika kesasar atau ditunjukan kepada petugas baik Indonesia ataupun Arab Saudi.

Untuk mengantisipasi jamaah yang kesasar, Endang mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan pos khusus Hotel Burj Sultan. Jika ada jamaah yang kesasar atau kehilangan arah dan ditemukan oleh petugas haji Indonesia maka akan dibawa di pos tersebut.

Di pos tersebut telah disediakan tenaga medis dan makanan. Jamaah bisa istirahat terlebih dahulu untuk selanjutnya digali informasi lokasi penginapan jamaah.

Selanjutnya, petugas akan menghubungi petugas sektor tempat asal jamaah untuk menjemput atau jika memungkinkan juga akan diantar.

Adapun imbuan yang diberikan oleh Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi terkait transportasi Bus Sholawat adalah:

Pertama, jamaah berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali lebih akhir untuk menghindari kepadatan saat sholat.

Kedua, apabila tersesat di jalan, agar segera merujuk kepada sektor/halte terdekat atau menghubungi nomor kontak pengaduan transportasi 0508932700 atau 0532443387.

Ketiga, ketiga berada di Terminal Ghazzah dan Bab Ali agar senantiasa memperhatikan warna stiker dan nomor bus.

Keempat, memanfaatkan secara maksimal transportasi Bus Shalawat selama berada di Makkah untuk berpergian ke dan dari Masjidil Haram menuju penginapan (minimalkan penggunaan taksi bila tidak mendesak).



 



 



Hard News


 Semakin di Hina Oleh "Farhat Abbas", Norman Kamaru Bisa 

Semakin Ngetop.

  • 25 Sep 2014 21:30


Norman Kamaru Buka Usaha Rumah Makan untuk Menutupi Pinjaman
Sudah sejak dua tahun lalu kontrak Norman Kamaru dengan Falcon Music berakhir.
Liputan6.com, Jakarta Jalan untuk menggapai kesuksesan tak pernah akan mudah. Kalimat itu sepertinya sesuai dengan gambaran kisah Norman Kamaru yang tengah memulai petualangan baru sebagai penjual bubur.

Memulai usahanya dengan mulus, kini Norman dihadapkan dengan cibiran bahkan hinaan yang dilontarkan orang-orang yang tak suka dengan keputusannya berjualan bubur. Farhat Abbas salah seorangnya.

"Di balik hinaan, pandangan remeh, sebenarnya itu adalah hal untuk melecut Norman dari sisi positif," terawang Suhu Naga kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (25/9/2014).

"Semakin dihina, Norman Kamaru bisa makin ngetop. Makanya hati-hati buat yang menghina, karena akan kalah dengan kesuksesan Norman," saran Suhu Naga.

Perjuangan dan semangat mantan anggota Brimob Polda Gorontalo, dinilai Suhu Naga, pantas untuk diacungi jempol. Sempat terpuruk dengan keputusannya bergelut di panggung hiburan, kini perlahan Norman mulai bangkit kembali dengan caranya sendiri.

"Itu bukti kalau dia tetap jadi diri sendiri, dan kalau dia tunjukkan apa yang dia lakukan itu pasti menjadi sesuatu hal yang dapat memberi banyak kepada orang banyak. Itulah bekal kesuksesan Norman Kamaru," kata Suhu Naga meramal nasib bapak dua anak itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar